5 Manfaat Smart Object Layer Photoshop
Jika anda sering menggunakan Photoshop untuk kebutuhan pengeditan foto maupun desain, maka kemungkinan pernah menggunakan atau setidaknya melihat adanya fitur Smart Object, bukan?
Atau, jangan-jangan baru tahu? Ah, kemana saja selama ini.
Untuk teman-teman pemula seperti saya, kalian bisa mengakses menu ini dengan cara yang sangat mudah.
Silahkan klik kanan pada salah satu atau beberapa layer dan pilih opsi Convert to Smart Object.
Seketika itu pula, maka tampilan thumbnail pada layer yang telah kalian pilih sebelumnya akan terdapat tambahan ikon pada bagian bawah kiri.
Saya kira sejauh ini sudah paham ya?
Manfaat menggunakan Smart Object Photoshop
Oh ya, sebelumnya saya ingin menyampaikan bahwa artikel ini hanyalah sebuah pengantar singkat mengenai topik yang sedang kalian baca ini.
Jadi, bukan merupakan hasil observasi dan analisis yang mendalam.
Melainkan, hanyalah sebuah pengalaman selama saya menggunakan Photoshop sesuai dengan kebutuhan saya secara pribadi.
Dari pengalaman tersebutlah saya akan menyampaikan kegunaannya dan juga bisa kalian peroleh manfaatnya. Dan, semoga apa yang akan di baca selanjutnya juga bisa diaplikasikan dalam alur-kerja penggunaan Photoshop masing-masing.
Dari setiap proses yang telah saya lakukan, setidaknya akan ada 5 hal yang bisa kalian dapatkan. Silahkan dipahami secara seksama mengenai rincian dari manfaat tersebut di bawah ini.
1. Meminimalkan jumlah layer
Smart Object biasanya digunakan untuk menggabungkan beberapa layer menjadi satu. Maka, fitur ini sebenarnya akan sangat membantu proses editing atau pembuatan desain.
Termasuk juga projek penyuntingan foto pribadi maupun secara profesional.
Dalam berbagai proses tersebut, terkadang jumlah layer yang tercipta bisa puluhan, bahkan ada yang sampai ratusan loh.
Kalau desainnya kompleks yang terdiri dari banyak objek/ikon dengan ukuran yang kecil, yakin mau menamai sendiri layer yang jumlahnya sangat banyak itu?
Rumit dan sangat merepotkan, bro!
Bagaimana jika ada layer yang telah digabungkan tadi, lalu ingin diubah misalnya pengaturan filter nya atau mungkin hanya warnanya saja?
Tenang.
Bisa kok. Dan, akan dijelaskan juga pada sub-poin berikutnya.
2. Mudah dalam perubahan pengaturan yang telah diterapkan sebelumnya
Kemampuannya yang bisa menggabungkan beberapa gambar dengan berbagai efek di tiap layernya sangat memungkinkan kita untuk menerapkan perubahan baru jika ingin melakukannya.
Sebagai contoh - Misalnya, sebelum digabung layernya, ada salah satu yang telah anda berikan efek menggunakan filter blur, terus di kasih efek gradient overlay juga dan seterusnya.
Dan pada suatu waktu, anda ingin mengubah nilai pengaturan pada setiap perubahan yang sudah dilakukan. Apakah bisa?
Tentunya, sangat bisa sekali pemirsa yang sangat saya cintai.
Sangat berbeda dengan opsi flatten image di Photoshop yang menggabungkan layer tanpa ada kemungkinan untuk bisa melakukan pengeditan pada perubahan yang telah diterapkan.
Proses kerja smart object sendiri saya bahasakan seolah merekam dan menyimpan history pada tiap-tiap layer yang ada dan dapat untuk diakses kembali tanpa harus melakukan undo (ctrl+z) yang secara default memang sangat terbatas.
Meskipun ada sih cara undo hingga ribuan kali di Photoshop.
Dan, anda juga tidak perlu khawatir selama projek desain telah disimpan dengan format .PSD. Karena, proses perekaman dan penyimpanan history seperti yang telah saya sampaikan diatas tidak dibatasi oleh waktu.
Jadi gak perlu menyalakan laptop secara terus menerus hanya karena khawatir pekerjaan anda belum selesai. Shut down aja dulu, lalu jalan-jalan kemana anda suka.
3. Bisa menggunakan banyak filter dalam satu layer
Pada poin ini, anda juga memang bisa menerapkan beberapa filter tanpa harus menggunakan smart object.
Tapi, lagi-lagi memang tidak bisa mengedit filternya jika memang diperlukan.
Berbeda lagi jika memanfaatkan fitur yang sedang kita bahas saat ini.
Selain itu, filter yang sama jika ingin digunakan pada beberapa layer, maka tinggal di copy paste saja pengaturannya.
Caranya, silahkan klik kanan pada layer tersebut dan pilih opsi copy filters. Setelah itu, klik kanan lagi pada layer tujuan lalu paste-kan disana.
Masa Iya mau ngafalin value dari tiap-tiap filter. Sorry lahyau!
4. Mengurangi penggunaan kapasitas hardisk
Pasti sering kan menyimpan file Photoshop dalam format PSD? Dan, pasti ada atau bahkan banyak kan yang ukuran filenya membengkak?
Nah, karena jumlah layer pada projek anda sudah di minimalkan seperti pada penjelasan poin pertama diatas, maka menurut saya hal ini juga berpengaruh pada kapasitas file.
Sepertinya loh ya.
Coba saja bandingkan file yang sama dengan dan tanpa smart object, dan masing-masing di save dengan tipe PSD.
Pada banyak kasus, saya menemukan akan ada perbedaan ukuran kapasitas file. Meskipun terkadang bedanya tidak begitu signifikan, namun masih patut untuk di coba. Bayangkan, jika PSDnya ratusan seperti yang ada di laptop saya.
Kan, lumayan.
Karena, banyak juga hasil editan dan desain saya yang 1 file saja bisa menghabiskan satuan Giga. Apalagi hasil download di berbagai situs lain.
Bagaimana dengan anda?
5. Melakukan transformasi objek secara non-destruktif
Apa pula maksudnya ini!? Hehehe.
Pada dasarnya, pengeditan secara non-destruktif adalah proses rekayasa pada gambar atau objek visual dengan mengurangi atau menambahkan baik sebagian maupun secara keseluruhan yang menghasilkan hal baru dan berbeda dengan gambar aslinya (tidak original lagi).
Itu definisi saya sendiri ya. Mohon maklum kalau keliru.
Contoh sederhananya adalah dengan melakukan transformasi gambar baik dalam bentuk rotasi (memutar gambar) dan lainnya, memperbesar dan mengurangi ukuran gambar, dan seterusnya.
Misalkan anda ingin mengurangi ukuran gambar di Photoshop untuk blog agar menghemat disk space hosting dan agar loading postingan tersebut lebih cepat.
Lihat juga: Cara Atasi "Smart Object is not Directly Editable"
Jika memperkecil ukurannya di PS tanpa merubah layernya terlebih dahulu ke smart object, maka sebenarnya ukuran pixel foto tersebut juga ikut berubah.
Tidak perlu heran nantinya jika anda melihat hasilnya dan berkata dalam hati "kok gambarnya pecah, ya!?"
Karena cara seperti itu tidak menjaga originalitas gambar. Seperti itulah yang dinamakan destruktif (merusak).
Akan lain ceritanya jika menggunakan cara yg non-destruktif. Pasti sudah tahu kan cara seperti apa yang dimaksud?
Ini bukannya menganggap bahwa smart object itu sempurna. Bagaimana pun pasti ada kelemahannya. Terlebih ada beberapa opsi yang mengharuskan kita untuk merubah layernya ke bentuk selain itu (rasterized).
Akan tetapi, sejauh ini, setahu saya manfaatnya lebih banyak dibanding sebaliknya.
Jadi akan lebih baik untuk sering digunakan sesuai kebutuhan.
Kira-kira ada lagi manfaat lainnya? Atau sudah siap untuk menggunakan smart object mulai saat ini?