6 Jenis Anchor Text Dalam SEO
Penggunaan berbagai jenis anchor text yang bervariasi dapat memaksimalkan optimasi website.
Dalam mengoptimasi kata kunci suatu website, penggunaan anchor text (teks jangkar) yang tepat saat menyisipkan link harus diperhatikan agar robot mesin pencari bisa memahami tingkat relevansi antar-halaman yang ditautkan.
Dan yang lebih penting lagi, pengguna (pengunjung) suatu situs juga bisa mendapatkan pemahaman singkat terkait isi halaman yang akan dikunjungi melalui penggunaan anchor text tersebut sebelum melakukan klik pada link yang ditampilkan.
Oleh karena itu, penggunaan anchor text ini juga bisa menyasar 2 aspek optimasi mesin pencari yaitu SEO-Onpage dan SEO-Offpage.
Apa itu anchor text?
Anchor text adalah frasa (kata maupun kalimat) yang dapat diklik karena berisi link menuju halaman di situs yang sama maupun menuju situs yang berbeda.
Pada contoh gambar di atas, anchor text ditampilkan dalam frasa berwarna biru sebab seperti itulah yang paling umum ditemui.
6 jenis anchor text
Kemungkinan besar, anda sudah pernah melihat format tautan internal seperti berikut ini.
Contoh;
Baca juga: Mesin Pencari Tidak Bisa Menginterpretasikan Puisi
Biasanya, anchor text yang digunakan adalah judul postingan itu sendiri.
Seringkali juga, anda mungkin sudah sering meng-klik link yang ditampilkan dengan anchor text di dalam paragraf postingan.
Dan masih ada yang lainnya.
Bagaimana pun cara menampilkannya, penggunaan anchor text itu sangat bervariasi sebab ada setidaknya 5 jenis teks jangkar yang bisa anda gunakan baik sebagai internal link maupun backlink situs anda.
Apa saja itu? Lanjutkan membaca.
Penting: Penggunaan anchor text sangat erat kaitannya dengan hasil riset kata kunci yang ditargetkan misalnya menggunakan tool seperti Google Keyword Planner, KeywordSheeter, MOZ, Semrush, Ahrefs dan lain sebagainya.
1. Exact Match
Teks jangkar jenis exact match adalah frasa (kata, kalimat) yang persis sama dengan frasa hasil riset kata kunci.
Penggunaan teks jangkar ini bisa dikatakan sama dengan apa yang disebut sebagai exact match keyword.
Misalnya jika saya mempublikasikan artikel dengan judul "Apa Itu Anchor Text?" maka pemakaian anchor text sebagai tautan internal maupun eksternal menuju postingan tersebut bisa berupa;
1. Apa itu anchor text
2. Pengertian anchor text
3. Anchor text adalah
Pada contoh 1 di atas, sebaiknya jangan dulu langsung menganggapnya sebagai judul artikel.
Namun pada dasarnya itu hanyalah suatu kebetulan yang persis sama dengan yang diketik pengguna (misalnya pada fitur "Orang lain juga menelusuri" di Google) dan cocok dengan hasil riset kata kunci yang pernah dilakukan.
Apalagi, judul artikelnya juga bisa diubah lebih unik menjadi "Memahami Apa Itu Anchor Text dan Jenisnya".
2. Partial Match
Jika dalam exact match berisi frasa yang sama persis dengan target utama kata kunci, partial match menggunakan anchor text yang lebih bervariatif namun masih mengandung frasa dari exact match itu sendiri.
Salah satu contoh yang sering kita lihat adalah penggunaan judul artikel sebagai anchor text.
Contohnya adalah: Cara Redirect 301 di Blogger Dari URL Lama ke Baru.
Judul dalam artikel tersebut pada dasarnya terdiri dari 2 bagian yaitu "Cara Redirect 301 di Blogger" sebagai kata kunci utama dan lanjutannya merupakan frasa tambahan.
Itulah yang disebut sebagai partial match dimana penempatan keyword utama bisa di awal, tengah maupun akhir kalimat namun tetap mengandung exact match keyword dalam anchor text nya.
3. Branded
Nama domain blog ini juga saya jadikan sebagai anchor text berjenis branded ketika akan menyematkan link menuju halaman beranda (homepage).
Namun, penggunaan kata kunci branded sebagai anchor text juga bisa saja menyasar halaman lain (misalnya postingan) terutama ketika sumber linknya berasal dari situs yang dikelola oleh pihak lain.
Contoh kasusnya misalnya saja ketika saya menulis dengan redaksional kalimat sebagai berikut:
Berdasarkan informasi dari Kompas TV, elit politik di Indonesia tidak pernah menunggak pajak.
Brand "Kompas TV" sebagaimana contoh kalimat di atas tentu tidak akan saya sisipkan link menuju homepage melainkan URL postingan yang menjadi sumber referensi dari postingan yang sedang saya kerjakan.
Dan itu hal yang normal serta bukan sesuatu yang harus dijauhi dari sudut pandang SEO terkait penggunaan anchor text.
Ingat, algoritma mesin pencari seperti Google itu juga berusaha memahami konteks dan relevansi dalam kalimat yang digunakan.
Meskipun penggunaan anchor text berjenis branded ini tidak mengandung kata kunci utama bahkan turunan maupun sinonim dari halaman yang dituju, robot crawler Google masih bisa memahami konteks yang disampaikan dalam tulisan melalui frasa yang mengelilingi anchor text tersebut.
4. Naked URL
Meskipun tidak populer, penggunaan naked URL sebagai anchor text sebenarnya masih sangat umum digunakan.
Naked URL adalah URL lengkap dari halaman yang ditautkan dan digunakan baik sebagai anchor text.
Jadi antara anchor text dan link tujuan, isinya sama.
Contoh: https://www.seedsteam.xyz/
Salah satu bentuk penerapan yang paling umum dan biasa saya temukan di situs lain adalah pada bagian akhir postingan yang menampilkan daftar referensi tulisan menuju situs yang berbeda.
Ada yang menggunakan anchor text berupa judul artikel lalu disisipkan link. Dan ada juga yang hanya menampilkan naked URL sebagai anchor text nya.
Sah-sah saja.
5. Random/generic
Penggunaan anchor text yang satu ini tidak secara spesifik menargetkan exact match maupun partial match melainkan secara acak menggunakan frasa yang lebih generic seperti misalnya "klik disini", "baca ini", "buka link ini", "ikuti tautan ini", "postingan sebelumnya", "blog ini", "baca selengkapnya" dan lain-lain.
Tidak ada yang salah dengan anchor text seperti ini selama tidak diterapkan secara berlebihan baik sebagai bagian dari internal link maupun tautan eksternal.
Apalagi, baik saya sendiri maupun pengelola situs lain juga sering menggunakannya disesuaikan dengan redaksional kalimat.
Bahkan penggunaan teks jangkar semacam ini juga sebagai bukti penulisan yang alami dan mengalir begitu saja.
Juga, sepertinya tidak akan ada masalah dari sudut pandang pembaca selama konteks yang dibahas jelas.
6. Atribut Alt Text pada gambar
Jenis anchor text yang terakhir ini akan sangat berbeda dengan apa yang sudah dijelaskan di atas.
Perlu diketahui bahwa menyematkan link menuju halaman internal situs maupun situs lain tidak hanya dalam bentuk teks namun juga bisa menggunakan elemen gambar atau foto (elemen visual).
Jadi dalam prakteknya, navigasi dalam dan antar-situs itu juga bisa dilakukan dengan menyisipkan link tujuan melalui gambar.
Tidak hanya itu saja, meng-embed gambar dari halaman di situs lain dalam postingan kita juga bisa menjadi backlink tersendiri bagi situs tersebut.
Lalu, bukankah setiap tautan itu biasanya akan memiliki teks jangkarnya sendiri? Dari mana sumber anchor text jika elemen yang digunakan untuk menyisipkan link adalah foto?
Jawabannya adalah dari penggunaan atribut alt text pada foto yang digunakan.
Jenis link semacam ini biasa disebut sebagai image link yaitu link yang berasal dari gambar.
Beda halnya dengan pikiran manusia yang mampu menginterpretasikan suatu gambar bahkan tanpa ada penjelasan apapun selama gambarnya bisa dilihat oleh mata, robot mesin pencari tidak mampu melakukan hal yang sama.
Oleh karena itu, yang bisa kita lakukan adalah membantu robot tersebut untuk memahami tentang apa isi gambar yang kita gunakan.
Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah dengan merubah nama file gambar sebelum diupload, memasukkan judul gambar dan juga pemakaian alt text (teks alternatif) yang deskriptif agar bisa dianggap sebagai teks link.
Jadi jika ada pertanyaan dimana letak penggunaan anchor text jika suatu tautan disisipkan pada gambar, maka jawabannya adalah alt text itu sendiri.
Dan itu bukan menurut saya melainkan praktik terbaik yang disarankan dalam dokumentasi SEO khusus gambar oleh Google sendiri.